
DUNIA SEX 69 - Aku Iqbal. seorang mahasiswa dari salah satu kampus ternama di ibu kota. Memiliki sikap slengean membuatku banyak dikenal, ditambah aku memiliki wajah yang nggak jelek-jelek amat, namun terbantu dari otakku yang encer. Sehingga bukan hanya sesama mahasiswa kampus saja yang mengenalku. namun dosen pun banyak yang mengenalku. Terlebih, aku adalah anak dari salah satu donatur tetap kampus ini.
Karena hal itulah, tidak heran aku banyak didekati oleh banyak gadis dari kampusku, mulai dari yang binal sampai yang santun pun mencari perhatian padaku. Tapi aku belum terpengaruh, dan juga akhir-akhir ini aku merasa masih muak dengan hubungan yang ada statusnya. Apalagi aku lihat banyak gadis yang terlalu agresif mencoba mendekati aku dengan segala cara.
Baca Juga : Enaknya Memek Ibu Mertua Abangku
Hingga aku bosan, tapi akhirnya aku bertemu dengan seorang wanita cantik, di tempat parkir pagi tadi. Aku yakin kalau dia mahasiswa baru di kampus ini, karena meskipun tidak tahu semua wajah gadis kampus ini. Namun untuk urusan gadis cantik dan seksi semua ada di memori otakku. Gadis satu ini begitu beda, dia sangat cantik dengan wajah manisnya tanpa dipenuhi make up tebal. - Cerita Dewasa
Hampir daritadi aku mencarinya, namun aku tidak menemukannya juga, sampai akhirnya jam kuliahku berakhir. Dan aku pulang dengan hati yang masih diliputi penasaran dengan cewek tadi, sebelum pulang kerumah aku masih mampir dulu di sebuah cafe tempatku biasa berkumpul dengan teman kampusku. Tapi hari ini aku sendirian ke sana dan menduduki tempat strategis, yang dapat melihat orang yang lalu lalang keluar masuk di cafe itu.
Sampai akhirnya di saat aku sedang menyantap makanan yang aku pesan, aku melihat cewek tadi keluar dari cafe yang aku tempati. Aku segera berhenti dari makanku dan berlari keluar cafe namun ternyata lagi-lagi dia sudah menghilang. Ada perasaan kecewa dariku kenapa daritadi aku tidak menyadari kalau dia ada di cafe itu, padahal bajunya masih sama dengan yang tadi. Aku malah melihat keluar jendela sejak masuk cafe ini. Sial pikirku.
Dengan perasaan kecewa aku kembali pulang, sampai dirumah aku tidak semangat untuk belajar ataupun membaca buku yang biasanya aku baca kembali setelah dari kampus. Yang ada aku mengambil laptop dan membuka situs dewasa hingga aku merasakan kantuk. Segera aku merebahkan diri diatas kasurku. Berharap dapat memimpikan gadis cantik yang membuatku penasaran tadi. Hingga keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh lunglai, entah kenapa hari ini aku merasa capek yang teramat sangat bahkan aku segan untuk berangkat kuliah namun aku memaksa tubuhku untuk segera berangkat.
Sampai di kampus aku langsung masuk kelas walau tidak bersemangat, karena pikiranku masih terpikir pada gadis yang membuatku penasaran kemaren. Begitu dosen datang aku langsung mendengarkan penjelasannya sampai akhirnya jam pertama telah usai. Aku ingin segera meninggalkan kelas namun keburu dosen mata kuliah selanjutnya datang dan itu membuatku terkejut.
Bagaimana tidak? Ternyata dosen yang ada di depanku adalah cewek cantik yang menjadi rasa penasaranku mulai kemarin, akhirnya dari perkenalan tadi aku tahu kalau dia adalah dosen baru di kampus ini. Dan mulai hari itu aku langsung mencari perhatiannya. Aku mulai sering memberikan pertanyaan sampai menggodanya secara blak-blakan. Awalnya dia marah tapi lama-kelamaan tidak juga.
Bu Dini, nama dosen cantik itu, dia baru berumur 27 tahun. Pantas saja masih terlihat begitu muda dan sangat modis. Dan dari penuturannya aku tahu kalau dia juga baru pindah ke kota ini juga, dan dia pun tinggal di tempat kos. Saat aku bilang untuk mencari rumah kontrakan saja, dia secara terang-terangan bilang kalau belum mampu melakukan itu.
Dapat membeli satu unit mobil saja sudah cukup baginya, karena dia harus membantu keluarganya juga di kampung. Setelah dua bulan mendekati Bu Dini, akhirnya aku berani menembaknya, awalnya dia tidak menerima cinta dariku. Karena dia takut kalau aku hanya akan memainkan hatinya, tapi setelah aku memberi pengertian dan sikap yang lebih padanya akhirnya diapun menerimanya. - Cerita Seks
Tapi dengan syarat aku tidak boleh bersikap romantis di kampus bahkan aku harus menyembunyikan hubungan kami. Dengan alasan takut sampai dia dipecat di kampus ini. Aku begitu senangnya mendengar balasan cinta dari Dini, gadis yang terpaut 6 tahun umurku. Banyak mahasiswa kampus yang takjub dengan cara mengajar Bu Dini, dia bukan hanya idola bagi mahasiswa namun dosen yang belum menikah pun mencari perhatiannya.
Hal itu membuatku cemburu tapi aku hanya bisa memendamnya, setiap ingin pulang dari kampus dan ketika aku berniat mengantarnya. Maka Dini akan menungguku di halte depan atau dia akan sembunyi dari yang lain, baru setelah itu dia akan masuk ke dalam mobilku. Ketika Dini bertanya apa aku anak orang kaya, aku bilang kalau ayahku hanya pekerja kantoran biasa.
Dia menerima alasanku itu, karena dia bilang dia takut kalau berhubungan dengan seorang cowok anak dari orang kaya. Karena biasanya mereka hanya mengandalkan harta orang tuanya. Dan hal itu membuatku tidak jujur padanya, sampai akhirnya pada suatu hari ketika aku di panggil rektor kampus dan darisana Dini tahu kalau aku anak dari donatur tetap kampus ini.
Dia langsung berubah sikapnya padaku. Dan tidak mau lagi berhubungan denganku bahkan HP nya tidak aktif lagi, aku pun merasa bosan kembali dan kesal akan sikapnya yang berubah drastis itu. Karena sudah 2 minggu akhirnya aku tidak sanggup juga dan bolos kuliah hingga hampir seminggu lebih, padahal aku belum pernah begitu dan aku minta mamaku untuk bilang kalau aku sakit.

Setelah delapan hari aku di rumah terus, dan hampir setiap hari ada teman yang menjengukku namun aku bilang pada pembantuku untuk tidak menerima tamu kecuali seseorang dengan nama Dini. Dan hari itu, dia datang, betapa senangnya aku kala itu, dengan berpura-pura berbaring di tempat tidurku, aku menyuruh pembantuku untuk mengantarkan Dini ke kamarku dan kebetulan hari ini orang tuaku tidak ada di rumah.
Ketika dia masuk, langsung saja aku mempersilahkan dia masuk dan duduk di samping tempat tidurku. Sambil meraba-raba keningku aku hanya terdiam sambil menatapnya dengan begitu tajam, dan tanpa aku duga Dini langsung memeluk erat tubuhku kemudian ia menciumku bertubi-tubi saat itulah aku mengangkat tubuhnya dan memangkunya di atas tubuhku yang terlentang.
Kembali ia menciumku tanpa sungkan lagi kami sama-sama saling melumat, dan aku langsung membuka baju Dini.
”Jangan Bal, aku takut kamu nanti..” Aku mengerti maksudnya langsung saja aku jawab.
”Aku akan bertanggung jawab sayang..” Kemudian aku langsung menciumnya kembali dan kami pun saling bergumul di atas kasurku kala itu.
Tanpa menunggu lama kami sudah tanpa busana sehelaipun, dengan gairahnya aku kembali menciuminya. Aku rebahkan dia di kasurku sembari aku berjongkok tepat di gundukan daging yang terletak di kedua pangkal pahanya, aku jilati. Dini hanya menggigit bibir bawahnya sembari menahan geli yang teramat sangat. Nafsu yang sudah di ubun-ubunku membuat aku ingin segera melakukan penetrasi pada memeknya. - Cerita Sex
Tidak lama aku melakukan jilatan demi jilatan, rupanya cukup untuk membuat Dini mengalami orgasme pertamanya. Kedua pahanya menjepit kepalaku yang masih berada ditengah, dan tubuh bergetar hebat seiring memeknya mengeluarkan cairan hangat, cairan cinta. Puas bermain dengan memeknya memakai mulutku, saatnya berganti posisi pikirku.
Kubangunkan Dini, kutuntun dia untuk duduk di pinggir kasurku. Kepalanya sengaja aku sandarkan pada pinggir kasur. Pelan-pelan aku coba masukan kontolku yang sudah mengacung daritadi ke mulutnya. Rasanya nikmat sekali. Pertama kali hanya sebatas kepala kontolku saja yang masuk, dan ia sempat menolak. Namun dengan sedikit kesabaran, aku berhasil mencobanya kembali. Kudorong pantatku agar kontolku masuk sedalam mungkin, lalu aku tarik dorong. Ingin rasanya aku keluarkan semua pejuhku langsung ke tenggorokannya, namun aku pikir aku belum merasakan memeknya, jadi sebisa mungkin aku tahan.
Aku bangunkan kembali Dini dari posisinya dan kurebahkan dia kasur. Tanpa banyak membuang waktu, aku tancapkan kontolku pada memeknya yang sedaritadi basah oleh liurku. Aku gerakkan pelan pinggulku.
”AAgghh.. Aaaaghhhh.. Aaaaghhh.. Uuuuggggghghhhhh.. Aaaagh.. Pel.. An.. Pe.. Lan.. Sa.. Yang..” racaunya sambil menggigit bibirnya tanpa berani menatap mataku.
Dari sana aku baru tahu kalau dia baru pertama kali melakukan ini. Aku menyadari karena adanya darah di sprei putihku. Aku mencoba untuk lebih gentle lagi untuk memuaskannya. Pelan tapi pasti semakin lama aku tancapkan semua kontolku hingga masuk seluruhnya pada memek Dini.
”OOuuugghh.. Ooouuuggghh.. Aaaagghh.. Ooouugghh.. Cepat sayang.. Nanti.. Ada.. Orang.. Masuk.. Aaaaghh.. Aaaghh..” Rupanya dia ketakutan melakukan bersamaku saat ini. Akhirnya aku percepat goyanganku pada memeknya, hingga terasa kontolku seperti dipijit-pijit oleh dinding memeknya.
”OOuughh.. Aaaghh.. Oooouugggghh.. Aaaaagghhhhhhhh.. Ooouuuugghhhh.. Aaaaagghhh.. Terus.. Sayang..” Tanpa aku sadar, aku merasa seperti ada cairan yang keluar dari kontolku, tumpah saat itu juga di memeknya, sebenarnya aku merasa malu sama Dini.
Tapi karena dia tidak ada pengalaman, dia tidak protes saat aku begitu cepat klimaks. Dia masih memelukku dengan eratnya. Air mata membasahi pipinya, tidak tega aku melihatnya. Dia hanya diam saja, namun sebagai orang yang mencintainya, aku pun meyakinkannya untuk bertanggungjawab penuh, dan berjanji melindungi dan mencintainya seumur hidupku. Dini pun memelukku erat sambil berkata, "Terima kasih sayang, aku mencintaimu." - Cerita Bokep





