DUNIA SEX 69

Cerita Sex Terpopuler

Full width home advertisement

MEJAQQ.COM AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA MEJAQQ
Rp.20.000

Post Page Advertisement [Top]


DUNIA SEX 69 - Perkenalkan, namaku Erni. Saat ini usiaku 21 tahun. Aku sekarang berkuliah di Universitas X yang ada di kota Jakarta. Sebenarnya pengalaman ini sudah lama terjadi, yaitu ketika aku masih kelas 2 SMA, tetapi aku baru berani menceritakannya sekarang. Ini adalah tulisan pertamaku, jadi maaf bila kurang baik.

Ketika aku masih duduk di bangku di SMA X, aku punya banyak sekali kesibukan seperti les dan belajar kelompok. Akibatnya, seringkali aku pulang malam. Aku sendiri tidak merasa takut, mungkin karena aku sudah sering melakukannya. Jika pulang malam, aku menggunakan jasa ojek untuk mengantarku ke rumah.

Baca Juga : Menikmati Tubuh Kakak Sepupuku yang Bahenol

Oya, aku akan menceritakan diriku terlebih dahulu. Saat itu, aku berumur 16 tahun. Kulitku sawo matang seperti kebanyakan gadis jawa, rambut lurus panjang berwarna hitam sepunggung. Bentuk fisikku biasa saja, tinggi 163 cm dgn berat 51 kg. Ukuran bra 34B.

Ketika itu, aku belum tahu tentang sex sama sekali. Maklum, aku tinggal di lingkungan yang baik-baik. Kejadian yang mengubah hidupku terjadi ketika suatu hari aku pulang dari rumah temanku. Waktu itu sekitar bulan November, ketika Jakarta memasuki musim hujan. - Cerita Sex

Aku pulang dari rumah teman sekitar jam 8 malam dengan menggunakan ojek. Aku selalu memilih pengemudi ojek yang tampangnya baik-baik. Pengemudi ojek yang kutumpangi kali ini sudah agak tua, kira-kira 40 tahunan dan tampangnya penuh senyum.

Sepanjang perjalanan dari daerah Lenteng Agung ke rumahku di Srengseng Sawah, beliau mengajakku ngobrol dengan sopan sambil melajukan motornya pelan-pelan. Namun di tengah jalan hujan mulai turun dan semakin deras. Bajuku sudah setengah basah akibat hujan dan tampaknya bapak ojek ini, sebut saja Pak Mahmud, sejujurnya hingga kini pun aku tidak tahu namanya, beliau tidak membawa jas hujan.

Melihatku hampir kuyup dan kedinginan, beliau mengajakku berteduh terlebih dahulu di pos ojek terdekat. Pos itu tidak seperti gubuk-gubuk yang biasa dijadikan pos ojek dan penerangannya cukup baik. Di dalamnya terdapat dua pengemudi ojek lain yang juga menunggu hujan, sebut saja namanya Pak Iwan dan Pak Andi yang usianya kira-kira 30 tahunan. Pak Mahmud memintaku masuk agak ke dalam karena hujan sudah sangat deras.

Sementara itu, Pak Mahmud terlihat ngobrol dgn Pak Iwan dan Pak Andi sambil sesekali melihat ke arahku. Agak risih juga, karena aku gadis seorang diri di sana sementara baju SMA ku yang sudah lembab terlihat agak transparan.

Beberapa lama kemudian, karena hujan belum reda, Pak Iwan menawarkan teh manis hangat yang tersedia di pos tersebut. Tanpa curiga aku meminumnya sementara mereka melihatku sambil tersenyum. Setelah itu, mereka mengajakku ngobrol macam-macam. Kira-kira 5 menit kemudian, aku mulai merasa agak panas. Rasanya gerah sekali bajuku, padahal masih lembab. Anehnya aku juga mulai berkeringat. - Cerita Seks

Mereka yg melihat reaksiku, berkata :
“Kenapa neng, gerah ya?”
“Iya nih pak,” jawabku.
“Buka aja neng bajunya,” timpal mereka lagi.

Gila, yang benar saja. Aku diam saja mendengar omongan mereka, aku anggap hanya lelucon orang dewasa. Tapi beberapa saat kemudian, tangan mereka mulai nakal menggerayangi pahaku yang masih terbungkus rok abu-abu. Aku yang semakin kepanasan mencoba menepis tangan mereka.

“Ih, apa sih pak, jangan macam-macam yah,” kataku.
“Ngga papa dong neng, kali-kali, ntar neng juga doyan kok.”
Sial, berani benar mereka, aku mencoba melawan dan teriak minta tolong, tetapi karena hujan sangat deras dan jalanan sepi, tidak ada yang mendengarku. Seketika itu juga, aku didorong hingga rebah di dipan pos tersebut. Tangan dan kakiku dipegangi.



Pak Mahmud berkata:
“Neng, kalo neng diem, kita janji deh ga bakalan bikin neng kesakitan, malah kita puasin.”
Aku diam saja melihat mereka, pikiranku antara sadar dan tidak, aku merasa kepanasan seolah ikut bergairah meladeni mereka. Pak Iwan dan Pak Andi mulai melepas kancing seragamku sedangkan pak Mahmud menyingkap rokku dan mengelus-elus pahaku. Sekarang Mereka mulai mencumbui daerah dadaku dan pahaku.

“Aahhhh, pak, jangan pak.. Saya belum pernah.. Oohhh,” Mereka malah semakin liar menjilatinya. Pak Iwan mulai menggerayangi punggungku mencari kancing bra, namun anehnya aku malah ikut mengangkat punggungku untuk membantunya.

Seketika itu juga dadaku terpampang jelas di depan mereka, menjulang keluar seperti bukit, dengan puting warna coklat muda. Pak iwan dan Pak andi kemudian menghisap putingku perlahan, membuat putingku makin tegak berdiri dengan keras. Jilatan Pak mahmud semakin nakal di CD ku, kadang-kadang menyelinap ke balik CD ku yang sudah basah membuatku semakin kepanasan.

“Ooohhh.. Pak.. Uuugghhhh..” kataku makin tak jelas, sementara Pak mahmud mulai menarik CD ku. Aku mengangkat pantatku untuk membantunya.

“Wah, cantik banget neng, mekinya. Masih perawan ya?” begitu kata beliau ketika melihat mekiku yang berwarna merah muda dengan bulu meki yang jarang dan tampak mengkilat karena lendir kewanitaanku, “Sekarang saya bikin neng puas deh,” dan setelah itu beliau mulai menjilati daerah pribadiku.

Saat itu, aku berpikir aku sedang dikerjai, tapi entah mengapa aku justru menikmatinya. Ketika mereka sudah tidak menahan tangan dan kakiku, tanganku malah mulai ikut menekan-nekan kepala pak iwan dan Pak andi sedangkan kakiku menjepit kepala Pak mahmud seolah ingin mendapatkan kenikmatan lebih.

“Aahh.. Aahh.. Aahh.. Pak.. Ooohhh.. Nikmatthhh.. Terus..” aku meracau terus tanpa henti
ketika pak mahmud memainkan klitorisku.
“ooohhh.. Pak.. Aku mau pipis.. Ah.. Aaahhhhkkk..” aku teriak sekencangnya ketika aku orgasme untuk pertama kalinya. - Cerita Bokep


Seketika itu badanku lemas tidak bisa bergerak. Sementara mereka malah keenakan menjilati mekiku bergantian, menghabiskan lendir kewanitaanku yang sudah banjir di rok. Kemudian sisa bajuku dilepas semua hingga aku bugil. Mereka juga melepaskan baju mereka hingga kami berempat bugil di pos.

Waktu sudah sekitar jam 9 malam tapi hujan masih sangat deras hingga tak ada seorangpun di luar dan menyadari kejadian ini. Mereka mulai merangsangiku lagi dengan menjilatiku, kali ini Pak mahmud dan Pak andi menjilati putingku, sedangkan pak iwan menjilati liang kewanitaanku. Aku yang masih dibawah pengaruh obat perangsang kembali bergairah menerima perlakuan mereka.

“Oohh.. Oohh.. Udah oohhh.. Jangan.. Terusin.. Oohh.. Mmpphhh.. Pak.. Enak banget..” kataku tak karuan.
Pak iwan menjawab, “Mekimu juga nikmat say.”
“Oohh.. Oohh..” aku menggelinjang menerima perlakuan mereka, sekarang adegan yang seharusnya pemerkosaan sudah berubah menjadi adegan sex yang kuinginkan lebih.

“Oohh.. Pak aku mau keluar lagi..” Kali ini ketika mereka tahu aku mau orgasme, mereka berhenti merangsangku. Aku yang sudah sangat horny sedikit kecewa waktu itu, tp Pak iwan malah rebah di sampingku dan kedua pengojek lain menuntunku ke atas tubuh Pak iwan. Ketika bibir mekiku tersentuh kepala penis Pak iwan, aku merasa sangat terangsang. Dalam keadaan terangsang berat, aku mulai memegang penis Pak iwan yang sudah sangat besar, dan memainkannya di bibir mekiku. Sesekali Pak iwan menarikku hingga kepala penisnya masuk ke mekiku.
Sementara dua pengojek lainnya masih memainkan putingku dan bibirku. Aku merasa sangat kenikmatan. Kukocok penisnya di ujung mekiku, semakin lama ku dorong semakin dlm dan akhirnya..
“Oohh.. Ooohhh.. Oooohhhh,” tembus sudah keperawananku.

Pak iwan mendiamkan batang penisnya sebentar, membiarkanku beradaptasi dengan benda besar di dalam mekiku sambil menikmati pijatan dinding mekiku yg masih sangat rapat. Sesaat kemudian Pak iwan mulai menaik-turunkan badanku hingga aku mendesah keenakan. Lama kelamaan aku bisa mengocok penisnya dengan mekiku sendiri.

“Ahhh.. Ahhh.. Ehhhhhggghhh..” aku mendesah nikmat.
“Nikmat sekali mekimu, sayang. Masih sempit,” kata Pak iwan yang kemudian menarikku dan menghisap putingku.

“Emmmhh ahhh.. Ssshhhh enghhhhh.. Ooooohhhh.. Auuuwhhhh..” aku tak bisa berkata-kata lagi karena terlalu keenakan menikmati penis Pak iwan.

Pak mahmud mengocok batang penisnya melihat adegan kami, sedangkan Pak andi mencoba mengeksplorasi liang pantatku. Beliau memasukkan jarinya.

“Ooohhh sakit pak.. Ooohhh..” begitu kataku, ketika jari tengahnya masuk.
“Sabar neng, nanti juga nikmat..” kata pak andi, kemudian malah memasukan batang penisnya yg besar ke anusku.. tentu saja rasanya sangat sakit.
“Ooohhh.. Ooohhh sakit pak.. Sudah..” tapi beliau tak peduli, penisnya terus dimasukkan hingga dalam kemudian aku dibiarkan istirahat dalam posisi sandwich.

Setelah terbiasa, mereka berdua mengocokku, aku seperti isi sandwich, Pak iwan mengocok mekiku dari bawah sedangkan Pak andi mengocok anusku dari atas.. Aku teriak sejadi-jadinya antara keenakan dan kesakitan.

“Ooohhhkkkk.. Ooohhh.. Ooohhh.. Ooohhkkkk.. Nikmat.. Trusss.. Ssshshhhhhh..” Pak mahmud yang melihat adegan kami dipanggil kedua rekannya,
“Pak, jangan bengong aja, ni masih nyisa satu lobang,” sambil menunjuk mulutku. Selanjutnya Pak mahmud memasukkan penisnya ke mulutku hingga aku sesak napas. Kepalaku ditariknya maju mundur hingga ke tenggorokan. Aku semakin kewalahan menghadapi nafsu binal mereka. Semakin lama aku semakin tidak sadar dengan apa yang kuperbuat. - Cerita Dewasa

“Ooohhh.. Ooohhh..” desahku di antara hisapan penis Pak mahmud.
“Ooohhhkkk.. Neng enak banget mekinya..” kata Pak iwan.
“Trus neng, jangan berhenti,” kata Pak mahmud.
“Neng, bentar lagi keluar nih” kata Pak andi.
“Arrrrrhggggghhh.. Ssshhhhh” seluruh tubuhku terasa bergetar, kemudian aku ambruk di atas pak iwan, kukeluarkan seluruh lendir kewanitaanku hampir bersamaan dengan ketiga orang itu mengeluarkan spermanya di dalam tubuhku.

Sesaat kemudian aku tak sadarkan diri. Ketika aku sadar, aku sudah kembali berpakaian dengan kusut. Seluruh tubuhku lemas. Jam menunjukkan pukul setengah 11 malam. Meki dan anusku masih penuh dengan sperma mereka. 5 menit kemudian ketika aku sudah mampu berdiri, Pak mahmud mengantarku hingga ke rumah. Orangtuaku menanyaiku tetapi aku telalu lelah sehingga aku langsung masuk kamar dan tidur.

Bottom Ad [Post Page]