DUNIA SEX 69

Cerita Sex Terpopuler

Full width home advertisement

MEJAQQ.COM AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA MEJAQQ
Rp.20.000

Post Page Advertisement [Top]


DUNIA SEX 69 - Namaku Dimas, saya berusia 18 tahun, dan saat ini tercatat sebagai mahasiswi sebuah universitas swasta ternama di Jakarta. Ini adalah cerita dewasa panas yang paling seru yang pernah aku alami sendiri.

Datang dari rumah keluarga yang rusak, kedua orang tuaku yang sebenarnya bercerai sejak aku berusia 6 tahun. Aku tinggal dengan ayahku, sampai suatu hari dia mendapat masalah di luar negeri dan kemudian aku harus tinggal di rumah temanku yang menjadi teman baik ayahku juga, sedangkan teman masa kecilku itu sekarang sedang kuliah di Malang, sebulan sekali dia baru pulang. Ibu dan pembantu wanitanya sangat baik kepadaku. Namanya tante Santi.

Baca Juga : Nikmatnya Goyangan Memek Pramugari di First Class

Tante Santi sudah berusia 32 tahun. Hampir setiap hari aku melakukan masturbasi karena tidak tahan terhadap gejolak seks untuk melihat keramahan tubuhnya, sampai akhirnya muncul kesempatan itu.

Setelah 3 minggu aku tinggal bersama mereka, timbul nafsuku untuk bercinta dengan ibu temanku itu. Bagaimana tidak terangsang? Wajahnya amat cantik menurutku, dan yang terpenting, tubuhnya seksi luar biasa, mungkin karena ia senang pergi senam ataupun olahraga. Setiap tante Santi mandi, aku selalu meluangkan waktu untuk mengintipnya, tentu sambil mengawasi sekitarku takut-takut aku ketauan sedang masturbasi.

Di situlah setiap hari aku melakukan aktivitas itu dengan perasaan takut tertangkap oleh tante Santi dan pembantunya. Terkadang jika aku tidak punya waktu, aku bahkan tidak membersihkan jejakku karena takut tante datang. Saya tidak tahu dia sadar akan hal ini atau tidak, tapi yang pasti sampai 3 minggu ini masih aman.

Pagi harinya, seperti biasa tante Santi menyiapkan sarapan untukku, aku duduk di meja makan sambil menunggu sarapan tiba. Saat itu pembantu sudah berangkat ke pasar. Saya melihat tante Santi hanya mengenakan celana dalamnya, sedangkan bagian atas dia hanya mengenakan kaus oblong, jadi tonjolan dadanya terlihat satu kali. Mungkin dia nyaman berpakaian seperti itu, lagipula sebelum aku datang dan tinggal disini, seluruh penghuni rumah semuanya wanita. Melihatnya seperti itu membuat jantungku berdegup kencang dan darah mudaku mendesis.  - Cerita Sex

“Dim, celana kamu kenapa?” Dia bertanya.

Memang pada saat itu batangku sudah tumbuh tegang sekali, jelas terlihat dari luar celana. Aku sangat terkejut ketika tante Santi bertanya seperti itu. Spontan gelas yang sedang aku minum tumpah, untungnya tidak sampai pecah.





“Kalau kamu minum perlahan dong, Dim.” katanya sambil mendekati aku dan menyeka tumpahan air di bajuku. Begitu dia mendekat, aku merasa sudah cukup. Aku langsung berdiri dan memeluknya dan mengisap lehernya. Pada saat itu otakku rasanya sudah tidak peduli dengan apa yang akan terjadi.

“Tidak, Dim.. Aku ini ibu temanmu,” hanya itu yang dia katakan, tapi dia tidak berkelahi sedikit, malah membiarkan aku membuka bajunya agar tubuhnya yang cantik itu terlihat. Aku mulai membelai seluruh tubuhnya, payudaranya yang besar, mengisapnya seperti saat itu aku kembali menjadi bayi, dan tanganku ku gunakan untuk memijat payudara satunya dan memeluknya.

Aku melihat bahwa CD tante sudah basah kuyup. Tidak membuang waktu lagi, aku menarik CDnya ke bawah dan segera aku jilati memek tante Santi. Saat itu ada bau khas seorang wanita yang mungkin bagi beberapa orang tidak enak bahkan menjijikan, namun menurutku berbeda. Itu adalah bau paling harum yang pernah aku endus, karena baunya lah yang membuat nafsuku telah memuncak. - Cerita Seks

Aku mencium permukaan kemaluannya saat lidahku menari di daerahnya yang paling sensitif, tindakanku membuatnya melompat seperti sengatan listrik.

“Cukup Dim, hentikan.. Aahhhh..” katanya tapi tangannya terus menahan kepalaku tenggelam di selangkangannya, bahkan menahanku untuk terus menjilatinya.

Saat lidahku menjilat klitorisnya dengan lembut, tidak lama setelah tubuh tante Santi berputar keras, dan napasnya semakin kencang. Aku tidak peduli lagi dan terus menjilat memeknya yang akhirnya menyembur cairan kental saat ia mencapai orgasme tadi. Aku mengisap semua cairan itu keluar, meski rasanya aneh di lidah tapi menurutku rasanya khas dan enak.

Tante Santi yang mulai tampak lelah melepaskan kepalaku dan duduk di kursi makan. Aku segera berdiri dan melucuti pakaianku. Dia tampak terkesan melihat kontolku dengan panjang sekitar 15 cm dan diameter 4 cm. Ketika aku mendekatinya, tante Santi mendorongku, jadi aku terduduk di kursi makan dengan sisa energi lemasnya. Kupikir tante Santi akan menolak dan langsung marah kepadaku, tapi nyatanya dugaanku salah besar.

Dia langsung berlutut di sela-sela pahaku. Mulutnya begitu dekat dengan kontolku tapi dia tidak mengatakan apapun. Aku yang tidak tahan langsung mendorong kepalanya untuk mengulum kontolku yang sudah tegang.

Tante Santi secara otomatis langsung mengisap kontolku dengan penuh nafsu. Itu terlihat dari kuluman liar dan ritmisnya dan tangannya yang tidak bisa diam, terus menerus menggosok kedua biji pelirku. Saat ia melakukan tugasnya, aku membelai rambutnya dan merasakan kenikmatan yang luar biasa, benar-benar tidak terukur dan tidak terlukiskan. Sampai akhirnya sekitar 10 menit dalam posisi seperti itu, aku merasakan ada dorongan kuat yang memaksa untuk keluar.

Kupegang kepala tante Santi dan ku naik turunkan semakin cepat. Ketika aku sudah tidak kuat lagi, aku tekan kepalanya masuk lebih dalam sehingga batang kontolku masuk sepenuhnya di dalam mulutnya, kusemprotkan spermaku dengan beberapa kedutan langsung ke tenggorokannya.

Dia tidak memuntahkannya, dan masih membersihkan sisa-sisa sperma yang menetes di kontolku dengan mulutnya. Melihat kontolku masih tegang, dia langsung berdiri dan langsung naik ke pangkuanku dan membimbing kontolku ke memeknya. Akhirnya tenggelam semua batang kejantananku kedalam lubang senggamanya. Gila.. Rasanya luar biasa nikmat. - Cerita Bokep

Dia mulai naik turun mengocok kontolku. Dia memeluk kepalaku sehingga kedua payudaranya yang bergoyang tepat di batang hidungku. Tentu mulutku tidak diam saja melihat keindahan itu bergoyang di depan mataku, kuhisap bergantian kedua bukit kembar itu.

Tidak lama, akhirnya tante Santi berada di puncak orgasmenya, dan langsung mengerang kenikmatan. Aku mulai tidak tahan dengan goyangan liar darinya, dan akhirnya menyemburkan spermaku untuk kedua kalinya di lubang senggamanya. Kami kemudian saling berciuman mesra. Kemudian tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Pada waktu itu aku menyadari bahwa aku telah bergumul dengan ibu dari temanku sendiri, aku pun merasa bersalah. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan dan bingung untuk menghadapi semuanya, tapi nasi sudah jadi bubur. - Cerita Dewasa

Bottom Ad [Post Page]