DUNIA SEX 69

Cerita Sex Terpopuler

Full width home advertisement

MEJAQQ.COM AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA MEJAQQ
Rp.20.000

Post Page Advertisement [Top]


DUNIA SEX 69 - Sungguh cerita dewasa panas yang luar biasa, karena pengalaman ini adalah pertama kali atau bisa dibilang cerita dewasa pertamaku dalam melakukan hubungan seks yang luar biasa. Sebelum aku ceritakan semuanya, aku ingin memperkenalkan diri dulu, aku ini adalah seorang anak dari pengusaha terkenal dalam bidang export dan juga import, makanya aku sering ke mancanegara, nah suatu waktu aku harus pergi ke negara Amerika untuk bertemu dengan klien ayahku.

Baca Juga : Ngentot Semalaman Dengan si Cantik Shelly

Waktu itu aku naik pesawat dan aku duduk di bussiness class di upper deck, aku bisa leluasa turun ke lower deck. Karena dua-duanya adalah zone Bussiness Class. Sekitar lima menit, aku melihat pemandangan awan dari jendela kecil.

”Excuse me, sir..” sebuah suara halus menyapaku dengan ramah. Ternyata seorang pramugari muda berwajah manis sedang tersenyum padaku.
”Are you from upper deck?” Aku mengangguk.
”Yeah.. Why?” aku mengintip name tag di dadanya. Yuliana Sastri. Wah nama indonesia nih! - Cerita Sex
”I'm just checking to see whether you need anything, because you have been looking out for quiet a long time..” jawabnya dengan sopan.
”Dari Indonesia ya kamu?” todongku.
”Lho.. Iya! Bapak dari Indo juga?” tanya lagi.
”Uh kok Bapak sih.. Belum juga tua, kok dipanggil Bapak? Panggil nama aja, aku Joe.”
”Oh.. Panggil saya Lia saja, pak eh.. Joe, kamu mau ke LA ya?” kemudian kami ngobrol ngalor ngidul selama tiga puluh menit.

Ia sudah tinggal di luar negeri selama lebih dari empat tahun. Aslinya dari Bandung. Umurnya baru 23. Belum punya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu tiba-tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas wine yang disiapkan di galley atau dapur mereka.

”Yah.. Aku ditinggal sendiri deh, hehe..” katanya setelah temannya pergi.
”Lho, kenapa?”
”Jam istirahat.. Tadi aku uda istirahat 3 jam.. Dan habis ini giliran shift kedua istirahat. Mestinya berdua, tapi supervisorku katanya migrain jadi dia istirahat di first class. Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh..”
”Oh gitu.. Ya gapapa deh.. Aku temani.. Aku bosen banget daritadi diatas. Sebelahku om-om gendut yang ngorok melulu lagi..”

Lia tertawa. Manis sekali wajahnya kalau tertawa. Dan aku mulai meneliti tubuhnya. Sekitar 165 cm, berat badannya mungkin 55 dan kulitnya putih sekali seperti orang Jepang.

Kamu beneran nih belum punya cowok?” tanyaku iseng.
”Lagi nggak ada. Soalnya cowok terakhir membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion.”

Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yang masih menganut adat kuno, yang nggak suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya memerah ketika ia bercerita.

”Maaf ya, aku kok jadi cerita kayak gini.. Hihi.. Habis memang mantanku itu orangnya aneh. Atau mungkin dia nggak tertarik sama aku ya? Mungkin aku terlalu jelek ya?” katanya menerawang.
”Gak, kok.. Kamu cantik, pake banget lagi.. Dan..” aku menatap matanya.
”Seksi.. Body kamu seksi banget. Daritadi aku membayangkan body kamu di balik seragam itu.” tambahku dengan berani. Mungkin aku mulai mabuk karena dua gelas white wine tadi.
”Masa? Kamu boong ya, Joe? Aku kan nggak seksi. Payudaraku aja cuma 34B, nggak seksi sama sekali deh..” Aku menatapnya dengan penuh napsu. 34B, boleh juga.
”Kalau kamu kasi aku liat, aku mungkin bisa menilai apa body kamu seksi beneran atau gak.” tantangku.

Lia tampak terkejut. Tapi ia lalu melihat ke kiri ke kanan, sekeliling kami agak gelap karena semua penumpang kelas bisnis nampaknya tengah terlelap. Ia tersenyum padaku.

”Beneran nih?”
”Sumpah..” Lalu Lia memberi isyarat agar aku mengikutinya. Ia lalu mulai berjalan ke arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas daripada toilet biasa. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya dari dalam. Di dalam toilet ternyata lebih bising daripada di luar, mungkin karena suara mesin. - Cerita Seks

Aku langsung membuka seragam pramugarinya yang bagian atas. Dan tampaklah dadanya yang indah menantang. Ia memakai BRA seksi tanpa busa berwarna hitam, putingnya tampak tegang dari balik bra itu.

”Lia.. Kamu seksi banget..” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang ranum berlipstick pink. Lia membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding toilet. Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya dari luar BRA nya. Lia mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Aku lalu berusaha menarik roknya sampai lepas, dan kini tampaklah tubuh ramping seksinya. Tinggallah celana dalam dan BRA berwarna hitam transparan serta sepatu hak tingginya. Ia tampak amat seksi.

”God, you are so fucking sexy, baby..” bisikku di telinganya.



Lalu tanganku langsung sibuk membuka kaitan BRA nya, dan menciumi lehernya yang indah. Lia mulai meraba bagian depan celana jeansku, dan tampak senang menyentuh bagian itu sudah tegang. Setelah lepas, aku langsung menciumi seluruh payudaranya.

Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya. Tapi kali ini tidak ada waktu, karena siapa saja bisa mengetuk pintu toilet, dan itu membuatku bergairah. Lia mulai berusaha membuka ikat pinggangku, dan kemudian melorotkan celanaku sampai ke lantai. Ia menyentuh penisku yang keras dari balik boxer kainku, dan mengusap biji pelirku.

Kunaikan tubuh Lia ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya. Bulu kemaluannya rapi sekali. Mungkin ia suka bikini waxing seperti cewek-cewek di luar pada umumnya. Kujilati vaginanya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat. Mungkin memang benar dia terlalu hyper, makanya mantannya bosan.

Kumasukan dua jari tanganku ke dalam vaginanya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yang kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya. Sampai-sampai aku khawatir akan ada orang yg mendengar dari luar. Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati vaginanya.

”Ahhh.. Ahhh.. I’m gonna come, baby.. Arghhhh.. Uhhh.. Yes.. Yes.. Baby..” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat-kuat. Dan jari-jariku makin mengocok vaginanya. Semenit kemudian, Lia benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum lalu mengambil jari-jariku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat.

Dia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, dan mencopot boxerku dengan cepat. Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar. Jari-jarinya dengan lihai mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat. Lia melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku. Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah.

Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.

Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Lia tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya. Ia melenguh,

”Oh.. Iya gitu Joe.. Gigit seperti itu.. I feel damn good.” Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan sedikit rasa asin di lidahku. Tapi tampaknya Lia makin terangsang. penisku terus memompa vaginanya dengan cepat, dan kurasakan vaginanya semakin menyempit.
”Gila.. Vagina lo kok menyempit gini, sih Lia? Oh.. Gila..” Ia tersenyum senang. Mungkin ia suka latihan body language, soalnya dulu mantanku yang guru BL, bisa mengatur vaginanya jadi sempit jadi gini, dengan latihan rutin. Penisku keluar masuk dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Lia merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tanganku.

”Ah Joe.. You’re so.. Soo.. Ohh.. I'm gonna come.. I'm gonna come.. Again.. Arghhh.. Ohhhhh uhhhhhh..” Lia orgasme untuk kedua kalinya dan terkulai ke bahuku. Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari vaginanya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap wastafel. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. - Cerita Bokep

Lia tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk vaginanya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan. Make upnya luntur karena keringat, tapi tubuh seksinya tampak sangat indah.

Aku mulai memompanya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya. ”Yeah.. I'm your bitch.. Fuck me real hard.. Please..”

Buset, tidak kusangka penampilan manisnya ternyata hanya di luar. Aslinya dia kasar dan gila seks, pikirku makin terangsang. penisku makin cepat menusuk-nusuk vaginanya yang semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat. Badan Lia naik turun sesuai irama kocokanku, dan aku semakin horny melihatnya menggumamkan kata-kata kasar. Penisku semakin tegang dan terus menghantamnya dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat.

”Ah.. Baby.. Yeah.. Oh yeah..” racaunya tidak karuan.

“Lia.. Aku juga mau keluar nih..”
”Oh tahan dulu.. Kasih aku.. Penismu.. Tahan!” Lia langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan rakus. Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya.


”Arggghhhh! Oh yes!” erangku tertahan. Bukan berhenti dan merasa jijik, Lia malah makin menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku. Dia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin cepat.

Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Lia berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus.

”Kamu takut gak, kalau aku bilang, aku suka banget sama sperma cowok?” bisiknya dengan suara manis sekali. Di sela-sela engahanku, aku menggeleng penuh kenikmatan. Gila kali mantannya, nggak mau sama cewek hot begini!

Setelah Lia menjilat bersih penisku, ia memakaikan celana jeansku, lalu memakai seragamnya sendiri. Ia membuka kompartemen di belakangnya, dan mengeluarkan sisir dan makeupnya dari sana. Dalam waktu 5 menit, ia sudah tampak seperti pramugari manis yang tadi pertama kulihat, bukan wanita gila seks seperti barusan. Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu toilet.

Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang.

”Baiklah, Pak Joe..Saya harus siap-siap untuk meal service berikutnya, mungkin Bapak mau istirahat sejenak?” godanya dengan nada seksi. Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Sebelum aku ke upper deck, kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yang sangat panas. - Cerita Dewasa

Habis flight itu, ia memberiku nomer telpon hotelnya di LA, dan kami ngeseks gila-gilaan tiap hari. Ternyata Lia sangat hyper sex dan bisa orgasme sampai sembilan kali seharinya. Sedangkan aku hanya mampu 2 kali sehari saja. Setiap flight kembali ke LA, aku selalu mengupgrade kursiku ke first class, karena ia hanya bertugas di first class. Dan sekali lagi kami have sex di toilet, dan pernah hampir ketauan teman kerjanya. Kami masih sering ketemu sampai hari ini. Kalau aku ke kota dimana dia tinggal. Pacarku? Masih jalan juga lah hehe..

Bottom Ad [Post Page]